Sabtu, Juni 27, 2009

mulai diliriknya Indonesia di mata sepakbola dunia

sebentar lagi sebuah tim besar di dunia (yang gue anggap musuh karena gue liverpudlian)akan datang ke Indonesia untuk bertanding dengan Indonesia All-Star. pastinya semua sudah pada tau, tim itu adalah manchester city, eh united. manchester united atau lebih dikenal dengan sebutan MU

mungkin berita kedatangan MU ini sudah berkali-kali didengaar/dibaca sejak awal tahun lalu, tapi kalau ditelusuri lagi sepertinya ada yang cukup membanggakan.

seperti yang sudah diketahui, supporter di Indonesia memang seringkali rusuh ketika tim kesayangan mereka mengalami kekalahan dalam suatu pertandingan. hingga kita bisa menilai bahwa citra sepakbola Indonesia bisa dibilang jelek. namun sejak piala asia kemaren yang notabene Indonesia sebagai salah satu tuan rumahnya, gue merasa Indonesia mulai dilihat lagi sebagai sebuah negara dengan budaya sepakbola yang bagus oleh mata dunia, itulah yang masuk di pikiran gue ketika gue melihat berita kalau Indonesia dipercaya oleh FIFA(lembaga yang mengurus sepakbola di seluruh dunia) sebagai tuan rumah piala asia berikutnya. entah kenapa kalau di pentas internasional sikap fans dan supporter(sama aja ya?) Indonesia terbilang baik, tidak rusuh, dan sportif. ini gue lihat ketika Indonesia kalah di putaran grup oleh Arab Saudi dan Korea Selatan. saat itu mereka(para supporter) mengakui kekalahan tim Indonesia dan bersikap sportif tanpa ada kerusuhan.

sebelum melanjutkan lebih jauh, mungkin ada yang bingung ketika di paragraf atas gue bilang "Indonesia mulai dilihat lagi sebagai sebuah negara dengan budaya sepakbola yang bagus oleh mata dunia". mungkin ada yang bertanya-tanya "memangnya sepakbola Indonesia pernah dilihat bagus oleh dunia?" kalau dilihat bagus atau tidak gue juga kurang yakin, tapi yang pasti dulu, tahun 70 an kalau g salah, ada pemain-pemain Indonesia yang memiliki skill yang hebat, sehingga dinantikan di setiap pertandingannya. salah satunya adalah Kurniawan, untuk yang satu ini bukanlah di tahun 70 an, bahkan sampai sekarang pun masih main di liga Indonesia, karena umur yang sudah menua keahliannya sudah tidak sehebat dulu lagi. ketika di masa emasnya, dia bermain untuk klub yang cukup mempunyai nama di Serie A atau liga Italia, Sampdoria. bokap gue pernah cerita kalau duel Kurniawan melawan seorang striker Juventus yang sekarang masih main dan masih jago, Del Piero sangat dinantikan oleh para supporter dari kedua belah tim. namun sayang, nasib Kurniawan tidak sebaik Del Piero yang sampai sekarang masih menjadi striker andalan klubnya. fyi dulu tim Indonesia pernah bertanding melawan MU, tentu saja tidak dengan tim yang sekarang, dan berakhir dengan hasil seri(kalo g salah 0-0 atau 1-1).

dengan sejarah seperti itu, sikap sportif dari supporter, dan hal-hal teknis yang perlu diperbaiki dan dikembangkan. gue merasa ada harapan bahwa sepakbola di Indonesia akan dipandang lebih baik oleh dunia. memang gue akui kalau sekarang supporter Indonesia masih sering rusuh, tidak menerima kekalahan tim kesayangannya entah itu karena penampilan tim yang sedang turun atau kepemimpinan wasit yang buruk. mereka semestinya mengerti bahwa bermain selama semusim itu tidak gampang, itulah gunanya diadakan sistem rotasi dalam sepakbola. namun sistem ini tidak dapat menutupi semua kelelahan. itulah yang sering menjadi faktor utama dalam penurunan peforma pemain di akhir musim. lalu soal wasit, memang akan ada rasa gemas jika melihat "ketidakadilan" dalam kepemimpinan wasit, tapi tugas menjadi wasit juga tidak mudah. bayangkan saja bolak-balik lapangan, harus memperhatikan aktivitas pemain yang merebut bola, rasa lelah berlari 90 menit lebih tanpa pernah mendapatkan bola :D. maka terkadang ada saja insiden yang luput dari pengelihatan wasit, hal seperti inilah yang sering membuat para supporter kesal. tapi bagaimanapun pemain dan wasit juga manusia, bisa melakukan kesalahan sewaktu-waktu dan memiliki batas. jadi semestinya para supporter dapat memaklumi kesalahan yang sering terjadi pada pemain dan wasit, di liga-liga kelas atas dunia pun seperti EPL, La Liga, Serie A, dll pemain dan wasit tidak jarang melakukan kesalahan.

jadi, jika pemerintah Indonesia juga mendukung memajukan sepakbola Indonesia(seperti yang sudah terlihat pada niat pemerintah untuk menjadi tuan rumah PD 2022), Indonesia akan bertambah lagi 1 daya tariknya di mata dunia, yaitu di bidang sepakbola. namun usaha pemerintah pun juga harus didukung oleh para supporter, pemain, dan para official pertandingan seperti yang sudah dijelaskan.

dan gue merasa ada harapan lebih ketika bokap gue ngasih tau kalau tahun depan klub-klub elite eropa seperti Chelsea, Spurs, Liverpool, Inter Milan, AC Milan, Barcelona, dan Real Madrid berencana datang ke Indonesia.

jadi tunjukanlah mereka sepakbola Indonesia, mungkin tim Indonesia akan kalah ketika bertanding. namun jika mereka kalah dengan supporter yang sportif dan permainan yang bagus pasti tidak akan menjadi suatu kekalahan yang memalukan.

salam olahraga
Abhirama

Tidak ada komentar: