Jumat, Juli 03, 2009

manajer sepakbola?

karena lagi moodnya ama sepakbola terus, gue tulis aja tentang sepakbola lagi.....

di eropa sana, jendela transfer musim panas sudah dibuka. dan sudah 'tradisi' kalau bursa transfer musim panas dipastikan ramai. karena ini adalah kesempatan untuk sebuah klub untuk merekrut pemain yang dirasa dibutuhkan dan menjual pemain yang dianggap tidak dibutuhkan. sebenernya dalam 1 musim ada 2x jendela transfer dibuka, yaitu jendela transfer musim panas yang sekarang sedang terjadi dan jendela transfer musim dingin selama 1 januari sampai 31 januari. merekrut pemain baru biasanya lebih baik dilakukan pada saat musim panas karena saat itu musim permainan sudah berakhir sehingga kondisi klub pemain dari klub asal menuju klub tujuan tidak berbeda(sama-sama memiliki point 0) berbeda dengan bursa transfer musim dingin yang terjadi saat pertengahan musim yang mengharuskan si pemain beradaptasi lagi.

biasanya yang menentukan siapa yang akan dibeli dan akan dibuang adalah manajer. manajer adalah sebuah posisi yang paling penting serta paling rawan dalam suatu klub, karena kualitas manajer sangat menentukan bagus atau tidaknya klub yang dilatihnya itu. tidak hanya itu, jika mengalami kekalahan, yang pertama kali disalahkan adalah manajernya.

nah, yang menurut gue "salah" itu adalah, saat ini banyak klub yang kebijakan transfernya bukanlah oleh manajernya, tapi oleh presiden klubnya. biasanya presiden baru suatu klub menginginkan kesuksesan yang relatif cepat, sehingga tidak ingin menunggu lama untuk mendapatkan hasil dari kesuksesan seperti trofi, uang, dll untuk menutupi pengeluaran yang sudah dia keluarkan untuk membeli suatu klub yang memang biayanya tidak sedikit. biasanya pemain yang diincar presiden baru adalah pemain bintang.

kenapa gue bilang "salah" ketika presiden yang mengambil alih kebijakan transfer? bukannya kerjaan manajer jadi lebih mudah g usah ngapa-ngapain? memang kalau dilihat sekilas pekerjaan manajer menjadi berkurang tidak usah memikirkan pemain yang harus dibeli, tapi dalam jangka panjang ini dapat menyebabkan tanggung jawab dan tugas yang semakin berat. kenapa? karena setiap pemain mempunyai gaya mainnya sendiri(entah itu individual, suka ngoper, demen maju, dll) dan para manajer juga memiliki gaya melatihnya sendiri. jika kebijakan transfer yang dipegan presiden justru mendatangkan pemain yang gaya permainannya tidak sesuai dengan gaya melatih sang manajer, maka hal itu dapat menyebabkan situasi yang tidak kondusif dalam klub, hal itu dapat menyebabkan kekalahan, permusuhan sesama anggota tim, ketidakkompakkan, yang berujung hancurnya sebuah klub. tapi jika itu terjadi yang disalahkan adalah....... ya, manajernya. sebagai contoh jika si pemain itu berposisi striker yang memiliki gaya permainan yang lebih berkembang jika memiliki partner, namun jika strategi manajernya adalah bermain defensive dan counter-attack pemain itu kurang bisa mengembangkan gaya permainannya karena counter-attack mengharuskan kecepatan dan skill individu yang tinggi namun kurang mengharuskan pass yang baik di posisi striker.

jika itu terjadi di suatu klub, maka pekerjaan seorang manajer untuk merekrut pemain baru akan lepas dan digantikan dengan pekerjaan memainkan sebuah tim dengan pemain yang memiliki gaya permainan yang tidak sesuai dengan gaya melatihnya dan diharuskan meraih kemenangan yang tentu saja akan lebih sulit diraih jika kebijakan transfer dipegang oleh manajernya.

masih bilang pekerjaan manajer itu simpel?

regards
Abhirama

1 komentar:

Anangga Gunawan mengatakan...

hmm, menurut gue susah.. soalnya main football manager aja gue gabisa.. huahuahuahua