Minggu, Mei 03, 2009

diam

mendung, hujan sudah berlalu namun masih gelap. di rumah sepi tanpa seorang pun yang bangun kecuali gue, bahkan kucing gue pun sedang tidur lelap dengan tampang imutnya. ditemani suara kipas angin yang berputar tak terhitung gue menulis blog ini(puitis banget bahasanya). di luar terlihat seperti kota mati, langit gelap, tidak ada orang, suasana suram. namun di dalam rumah-rumah yang terlihat berjalan kehidupan orang seperti biasanya. di kejauhan terdengar suara kendaraan melaju.

hari libur gini mestinya gue ngelanjutin karya tulis gue, tapi entah kenapa malah g maju-maju. entah karena topiknya yang terlalu sulit? g tuh, topiknya hal yg umum terjadi di sekitar kita. terlalu malas melanjutkan? mungkin...... yang pasti hari rabu bab 1 dan bab 2 sudah harus selesai.

mungkin pada saat yang sama ketika gue mengupdate blog ini, seseorang seumuran gue diluar sana telah manghasilkan pendapatan untuk hidupnya. dalam usia semuda itu bisa menghasilkan uang, bagaimana kalau sudah besar nanti. tapi gue disini terlalu takut untuk memulai bahkan ketika banyak jalan yang bisa dilewati. gue harap gue bakalan bisa menghasilkan uang sendiri tanpa bantuan orang tua gue(kalo bantuan modal sih masih diterima)

ada 1 hal yang gue heran tentang negara Indonesia ini
pertama, gue baca di kaskus tentang polisi yang nilang dengan berbagai macem alasan buat dapet duit, polisi yg mentingin duit doang, atau semacamnya lah. bukan cuma polisi, ketika kaskuser menceritakan tentang keluarga mereka membutuhkan perawatan rumah sakit secepatnya, bukannya menolong malah diam saja, sampai dia bilang "saya bawa duit banyak" baru mereka gerak. dan ada 1 lagi ketika seorang kaskuser menceritakan seorang anak dari orang yang tidak memiliki uang yang meninggal di rumah sakit, namun karena alasan tidak punya uang anak itu dibiarkan begitu saja di rumah sakit.

apa ini karakter para warga Indonesia sekarang? tidak mau kerja jika tidak ada duit? dan ingin mendapatkan uang dengan cara yang dibuat-buat? apa tidak merasa kasihan terhadap korban yang membutuhkan pertolongan, namun tidak diberikan pertolongan tanpa imbalan? ketika kampanye kemaren banyak yang bilang "berjuang untuk rakyat". namun apa yang sesungguhnya terjadi? apa hanya rakyat yang berduit yang dapat mendapatkan pertolongan dan perlakuan yang adil? apa duit adalah segalanya hingga diraih dengan cara yang bahkan tidak masuk akal?

sebentar lagi pemilu, saya harapkan presiden dan wakil presiden yang terpilih dapat memperbaiki hal ini. karena orang-orang di kalangan bawah pun berhak mendapatkan pertolongan dan fasilitas negara


note: gue g bilang semua polisi dan dokter begitu, ini hanyalah tulisan yang saya baca di kaskus dan saya ringkas disini. gue juga percaya ada juga polisi yang berhati jujur dan dokter yang berhati nurani di luar sana.

Tidak ada komentar: