Minggu, Maret 29, 2009

carlo ventresca

ketika anak kecil itu terbangun, dia berada di surga. semua di sekitarnya begitu putih. sinar berwarna putih itu sangat menyilaukan. walau beberapa orang mengatakan tidak mungkin anak berumur 10 tahun dapat mengerti surga, tapi carlo ventresca cilik memahami surga dengan baik. dia berada di surga saat ini. di mana lagi kalau tidak di surga? walau hidupnya baru berlangsung selama sepuluh tahun, carlo pernah merasakan keagungan tuhan---pipa-pipa organ yg berbunyi menggelegar, kubah-kubak yg menjulang tinggi, suara nyanyian, kaca-kaca berwarna, serta perunggu dan emas yg cemerlang. ibu carlo, maria, membawanya pergi untuk menghadiri misa setiap hari. gereja adalah rumah bagi carlo.

"mengapa kita menghadiri misa setiap hari?" tanya carlo tanpa benar-benar ingin tahu.

"karena aku berjanji kepada tuhan, aku akan menghadiri misa setiap hari," jawab ibunya. "danj anji kepada tuhan adalah janji yg paling penting. jangan pernah meninggalkan janjimu kepada tuhan

"di mana ayahku?" tanya carlo, walau dia tahu ayahnya sudah meninggal sebelum dia dilahirkan.

"tuhan adalah ayahmu, sekarang" begitulah selalu ibunya menjawab. "kamu adalah anak gereja"

carlo menyukai pernyataan itu

"kapanpun kau merasa takut," kata ibunya, "ingat bahwa tuhan adalah ayahmu sekarang. dia akan menjagamu dan melindungimu selamanya. tuhan mempunyai rencana besar untukmu, carlo." anak itu tahu, ibunya benar. dia dapat merasakan tuhan di dalam darahnya

darah...
darah turun seperti hujan dari langit
hening. lalu surga

surganya, akhirnya carlo tahu ketika cahaya menyilaukan itu padam. ternyata itu hanyalah lampu di ruang unit rawat intensif di rumah sakit. carlo menjadi satu-satunya orang yg selamat dari pengeboman yg dilakukan oleh kelompok teroris yg telah meruntuhkan sebuah kapel tempat dia dan ibunya menghadiri misa ketika mereka sedang berlibur. sebanyak 37 orang tewas, termasuk ibu carlo. koran2 menyebut carlo sebagai orang yg selamat karena mukjizat santo franciscus. beberapa saat sebelum terjadi ledakan, carlo, tanpa alasan yg jelas, meninggalkan ibunya yg sedang berdoa, dan pergi ke ruangan kecil di dalam gereja untuk mengamati sebuah permadani dinding yg menggambarkan kisah santo franciscus.

tuhan memanggilku untuk pergi ke sana, pikirnya. tuhan ungun menyelamatkan aku.

tuhan akan menjagamu dan melindungimu selamanya,
kata ibunya kepada carlo.

tetapi dimana tuhan sekarang!

kemudian, seperti perwujudan dari kebenaran yg dikatakan ibunya, seorang pastor datang ke rumah sakit. dia bukan pastor biasa. dia seorang uskup. dia berdoa untuk carlo yg mengalami mukjizat santo franciscus. ketika carlo sembuh, uskup itu mengaturnya agar dapat tinggal di sebuah biara kecil yg dekat dengan katedral yg dipimpin olehnya. carlo hidup dan belajar bersama para biarawan lainnya. dia bahkan jadi petugas altar bagi pelindung barunya itu. uskup itu mengusulkan supaya carlo memasuki sekolah umum, tetapi carlo menolak. dia sudah sangat bahagia dengan rumah barunya itu. sekarang dia benar-benar tinggal di rumah tuhan.

setiap malam carlo berdoa bagi ibunya

tuhan sudah menyelamatkan aku karena alasan tertentu, pikirnya, apa alasan itu?
--------------------------------
sepenggalan cerita dari novel "malaikat dan iblis" karya dan brown ini mengingatkan kita agar jangan pernah menggugat kehendak tuhan. meskipun hal yg menimpa kita adalah hal yg paling tidak ingin kita rasakan, tapi itu adalah bagian dari rencana tuhan kepada kita, dan kita mungkin tidak mengetahuinya sekarang. dan selalu yakinlah kalau tuhan akan selalu menjaga kita jika kita mempercayainya.


note:
sekali lagi gue bilang supaya tidak terjadi kesalahpahaman, cerita di atas bukanlah dari hasil pikiran gue, melainkan dari sebuah novel yg ditulis oleh orang lain. dan meski cerita di atas tentang seseorang beragama kristen, sebenarnya gue beragama islam. gue cuman pengen ngambil hikmahnya aja


regards
abhirama

Tidak ada komentar: